“One more glass, please!” Hilda berseru
pada bartender. Dengan segera, bartender itu menambahkan segelas vodka pada
gelas Hilda. Lelaki di sebelahnya panik. Belum pernah Hilda minum sebanyak ini.
Apapun yang terjadi sore itu pastilah sangat berat buat Hilda sampai dia
memutuskan untuk menghabiskan malamnya di salah satu bar di bilangan Jakarta.
Suasana hingar bingar tidak mematahkan niatnya untuk terus menenggak berbagai
jenis minuman keras.
“Whoa…whoa…whoa…kamu
ga boleh minum lagi!” Lelaki itu merebut gelas yang hampir menyentuh bibir
Hilda. Hilda menoleh, wajahnya merajuk.
“Kenapa?” tuntut
Hilda. “Kenapa aku ga boleh minum lagi?” Hilda menaruh kedua tangannya di
pundak lelaki itu. Dia mendekatkan wajahnya pada lelaki itu, membuat lelaki itu
menyergitkan hidung karena dia bisa mencium aroma alkohol sangat kuat dari
setiap helaan napas wanita itu.
Lelaki itu
menyentuh wajah Hilda, membuat wanita itu memfokuskan matanya pada sepasang
mata yang menatapnya iba.
“Karena ada
aku,” tegas lelaki itu.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita berikutnya:
0 comments:
Posting Komentar